Bomber Leopard; Stigma Terorisme Islam pun Runtuh
10/30/2015
Diakui atau tidak, stigma terorisme
atau isu ‘bomber’ selalu melekat pada Islam. Terlepas itu diakui atau tidak,
stigma itu sangatlah kuat. Maka munculnya sosok Leopard Wisnu Kumala (29) dalam
kasus bom Mall Alam Sutera seperti titik balik yang bisa meruntuhkan
stigmatisasi terhadap Islam selama ini dalam isu terorisme.
“Leopard seorang dari etnis Cina, beragama Katolik, pandai
meracik bom dengan bahan peledak high
explossive jenis
Triaceton Triperoxide (TATP) kali pertama di Indonesia terjadi,” tegas Direktur
Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Jumat (30/10).
Harits merinci, Leopard melakukan empat kali pengeboman di Alam Sutera meski tidak semua meledak. Maka, ujarnya, teror menjadi cara untuk meraih kepentingan oportunisnya.
“Jika konsisten dengan nafsu untuk menarik kasus ini ke isu
terorisme, maka apa sulitnya untuk menyebut Leopard teroris? Saya pikir istilah
teroris lonewolf (serigala sendirian) adalah tepat,”
terang Harits.
Ia pun berasumsi, sosok Leopard yang
menganut Katolik membuat aparatur pemerintah dan pemilik media memilih diksi
judul pada setiap berita steril dari diksi terorisme.
“Publik juga sudah cerdas. Inilah
terorisme di Indonesia, sebuah bangunan terminologi yang memiliki dimensi sarat
tendensi, stigma, kepentingan politis dan ideologis dibaliknya,” urai Harits.
(republika.co.id, edisi 30/10/15)
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload