Ketika 'Santri NU' menjadi Ketua Umum Muhammadiyah
9/11/2015
“Siapa namanya?”
tanya Hadlratusy Syaikh.
“Ahmad Dahlan”
“Bagaimana
ciri-cirinya?”
Santri Basyir
menggambarkannya.
“Oh! Itu Kang
Darwis!” Hadlratusy Syaikh berseru gembira.
Orang itu, beliau sudah mengenalnya. Nama kecilnya Darwis. Teman semajlis dalam pengajian-pengajian Syaikh Khatib Al Minangkabawi di Makkah sana. Mengikuti tradisi ganti nama bagi orang yang pulang dari Tanah Suci, beliau pun kemudian menggunakan nama Ahmad Dahlan
Orang itu, beliau sudah mengenalnya. Nama kecilnya Darwis. Teman semajlis dalam pengajian-pengajian Syaikh Khatib Al Minangkabawi di Makkah sana. Mengikuti tradisi ganti nama bagi orang yang pulang dari Tanah Suci, beliau pun kemudian menggunakan nama Ahmad Dahlan
“Tidak apa-apa”, kata Hadlratusy Syaikh.
“Yang dia lakukan itu ndalan (ada dasarnya). Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya. Malah sebaiknya kamu bantu dia,” tambahnya
“Yang dia lakukan itu ndalan (ada dasarnya). Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya. Malah sebaiknya kamu bantu dia,” tambahnya
Santri Basyir patuh. Maka ketika kemudian Kyai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kyai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya.
Apakah Kyai Basyir
“tak pernah NU”? Belum tentu. Puteranya, Azhar bin Basyir, beliau titipkan
kepada Kyai Abdul Qodir Munawwir (Kakak ipar Kyai Ali Ma’shum) di Krapyak,
Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan Al Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya.
Pengajian-pengajian Kyai Ali Ma’shum pun tak ditinggalkannya. Demikianlah yang dikisahkan Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang, Kyai Yahya Cholil dalam websitenya 'teronggosong'.
Belakangan, santri
didikan ‘Krapyak’ ini pun terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah
menggantikan AR Fahruddin pada tahun 1990-1995. Namanya
populer dengan KH. Ahmad Azhar Basyir, MA.
Mantan
Menteri Agama Republik Indonesia H. Munawir Sadzali terkenal mengucapkan, bahwa
di Muhammadiyah ada orang NU bernama Ahmad Azhar Basyir, seorang santri
lulusan pesantren nahdhiyin sekaligus putra dari murid KH. Hasyim
Asy’ari.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload