Gontor Mengislamkan Nusantara; Gontor Wahabi?
9/14/2015
"Gontor Mengislamkan Nusantara, Bukan Menusantarakan Islam." Itulah
salah satu tagline dalam baliho pada Panggung Gembira 690 santri akhir dari
Pondok Pesantren Modern Gontor. Perlu diketahui bahwa Panggung Gembira adalah
wadah kreatifitas santri akhir Gontor, baik karya seni, lagu, drama, dan lain
sebagainya. Sehingga tagline inipun merupakan pemikiran dari santri akhir.
Seakan
tidak terima dengan tagline ini, Mohammad Monib yang juga merupakan alumni
Gontor mengomentarinya dengan, “Gontor bukan mengislamkan. tapi mewahabikan.
Saya korbannya. Tapi kini saya taubat nasuha dari teologi wahabi yang Gontor
sempat selipkan.”
Komentar
‘sinis’ ini pun ditanggapi oleh alumni yang juga pengajar di Gontor sendiri, ust Oky Rachmatullah bahwa beliau sendiri sebenarnya kenal dekat dengan Mohammad
Monib yang memang terpengaruh oleh pemikiran Islam Liberal. Terhadap komentar
di atas, beliau menilainya sebagai ciri orang yang disebut almarhum KH Imam
Zarkasyi ‘Mbuguru Anyar’ (punya guru baru). Ciri-cirinya ya seperti itu, dapat
ilmu baru dan pengalaman baru yang akhirnya menyalah-nyalahkan almamaternya,
guru-gurunya, dan sistemnya. Na’udzubillah.
(lihat: KH. Imam Zarkasyi sebagai Pahlawan Nasional)
(lihat: KH. Imam Zarkasyi sebagai Pahlawan Nasional)
Lebih
lanjut lagi, Oky Rachmatullah menjelaskan bahwa fenomena itu sama persis dengan
temannya yang lain yang juga 'menyalah-nyalahkan' Gontor ketika mendapatkan
pengalaman baru di luar, bahwa dirinya telah taubat
nashuha dari 'liberalisasi' Gontor, tersebab musik, isbal, dan lainnya yang ada di Gontor.
Dari
dua fenomena di atas menjadi menarik, karena satu sisi merasa ter-wahabi-kan
dan satu sisi merasa ter-liberal-kan. Hal itu mengingat bahwa sejak berdirinya,
Gontor merupakan pondok modern yang berdiri di atas dan untuk semua golongan. Ada
berbagai macam orang di dalamnya, baik dari unsur NU, Muhammadiyah, Persis, dan
lain sebagainya. Gontor menerimanya dengan terbuka. Akibatnya, alumni-alumninya
pun tersebar di berbagai ormas, seperti dari unsur NU adalah KH. Hasyim Muzadi, unsur Muhammadiyah seperti Dr. Din Syamsudin, unsur
partai seperti Dr. Hidayat Nur Wahid dan masih banyak lagi lainnya.
Sebagaimana dijelaskan ustadz Oky Rachmatullah bahwa Gontor mengajarkan ketegasan dalam akidah, namun tasamuh dalam fiqhiyah, serta tawasut (pertengahan) dan i'tidal (lurus dan tegas) dalam pengajarannya.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload