Photo Mengaji; Zaman Dulu
8/20/2015
Sahabat Pustama
Ketika agama Islam masuk ke suatu negeri, maka tidak akan lepas
dari kitab suci yang selalu menyertai para da’i. Demikian juga, di negeri
Indonesia. Maka berikut Pustaka Madrasah akan berbagi tiga photo orang zaman
dahulu yang sedang mengaji atau membaca dan mempelajari al-Qur’an.
1.
Seorang
pembaca al-Qur’an dengan minuman teh di sandingnya.
"Seorang
pembaca al-Quran dan peminum teh di Yogyakarta", lebih kurang tahun 1880.
Ada sebilah keris di atas bantal. Foto dibuat oleh Kassian Cephas, fotografer istana Yogyakarta, dan dikenal sebagai perintis fotografi Indonesia.
2.
Seorang
dokter mata J. Tijssen bersama warga dan anak-anak.
"Dokter
mata J. Tijssen yang sudah mengoperasi mata orang Aceh sehingga bisa membaca
al-Qur'an". Tahun 1932.
Melihat
foto ini, kita baru ingat bahwa dahulu anak-anak itu memang telanjang jika
bermain sehari-hari.
3.
Anak-anak
yang sedang mengaji di sebuah langgar.
Anak-anak mengaji di serambi sebuah langgar di Jawa,±1910.
Di latar
depan terlihat beberapa pasang teklek yang hingga tahun
1970-an masih dipakai, sebelum "zaman plastik" masuk pedesaan
Indonesia. Sejak itu, alas kaki dari kayu digantikan dengan sandal jepit yang
beralas empuk, ringan, dan tidak membuat pegal jari kaki.
Langgar biasanya
terdiri atas dua ruangan. Ruang dalam khusus untuk salat, sedangkan ruang
luar (serambi), yang biasanya letaknya lebih rendah, digunakan untuk mengaji
atau mengobrol usai salat. Langgar biasanya berupa bangunan panggung dan
beralas plupuh (batang bambu yang dicacah), atau papan kayu
untuk langgar yang lebih 'mewah'.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload