Photo Mengaji; Zaman Dulu

Sahabat Pustama
Ketika agama Islam masuk ke suatu negeri, maka tidak akan lepas dari kitab suci yang selalu menyertai para da’i. Demikian juga, di negeri Indonesia. Maka berikut Pustaka Madrasah akan berbagi tiga photo orang zaman dahulu yang sedang mengaji atau membaca dan mempelajari al-Qur’an.
1.        Seorang pembaca al-Qur’an dengan minuman teh di sandingnya.


"Seorang pembaca al-Quran dan peminum teh di Yogyakarta", lebih kurang tahun 1880.

Ada sebilah keris di atas bantal. Foto dibuat oleh Kassian Cephas, fotografer istana Yogyakarta, dan dikenal sebagai perintis fotografi Indonesia.

2.        Seorang dokter mata J. Tijssen bersama warga dan anak-anak.


"Dokter mata J. Tijssen yang sudah mengoperasi mata orang Aceh sehingga bisa membaca al-Qur'an". Tahun 1932. 

Melihat foto ini, kita baru ingat bahwa dahulu anak-anak itu memang telanjang jika bermain sehari-hari.

3.        Anak-anak yang sedang mengaji di sebuah langgar.


Anak-anak mengaji di serambi sebuah langgar di Jawa,±1910.

Di latar depan terlihat beberapa pasang teklek yang hingga tahun 1970-an masih dipakai, sebelum "zaman plastik" masuk pedesaan Indonesia. Sejak itu, alas kaki dari kayu digantikan dengan sandal jepit yang beralas empuk, ringan, dan tidak membuat pegal jari kaki. 
Langgar biasanya terdiri atas dua ruangan. Ruang dalam khusus untuk salat, sedangkan ruang luar (serambi), yang biasanya letaknya lebih rendah, digunakan untuk mengaji atau mengobrol usai salat. Langgar biasanya berupa bangunan panggung dan beralas plupuh (batang bambu yang dicacah), atau papan kayu untuk langgar yang lebih 'mewah'. 



Sumber: photo
Teks 
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel