Anakku Minta 'OAK'
5/12/2015
Malam itu terasa gerah dan panas. Ditambah lagi, keadaan
Wildan yang tak kunjung tidur. Anak berumur 2 tahun itu memang seakan terbiasa
tidur larut malam. Walau jam dinding telang menunjukkan pukul 22, namun keadaan
Wildan masih susah untuk ‘ditaklukkan’.
Beragam tepukan dan cerita sudah disodorkan. Namun seakan
mata anak itu susah dipejamkan. Padahal kantuk telah menguasai kedua mata dari
orang tuanya. Anak itu telah ditidurkan oleh bundanya satu jam yang lalu. Kemudian
disusul ayahnya setengah jam kemudian. Namun, lagi-lagi belum mempan untuk
mengajak si buah hati itu.
Suara cekikikan dan rengekan untuk bermain pun
dilontarkan oleh Wildan kepada kedua orang tuanya. Ayah dan bundanya tak bisa
memenuhinya. Terlebih suasana malam telah menyelimuti seluruh ruangan. Keheningannya
pun semakin terasa. Namun apa daya, anak itu tak kunjung tidur.
Jurus akhir pun dilakukan. Wildan ‘dipaksa’ untuk
dipipiskan. Selanjutnya, air mukanya dibasuh dengan air agar terasa segar,
menghilangkan rasa jengkelnya. “Nak, wudu dulu ya,” rayuku agar ia mau diajak
ke kamar mandi. “Duh pintarnya, anak saleh,” pujiku saat mukanya mau dibasuh.
Aku beri celana yang tipis agar tak kepanasan. Aku gendong
ia. Aku tekan kepalanya agar segera berposisi tidur di pundakku. Aku lantunkan
selawat dan ayat-ayat pendek. Aku goyang tubuhnya dengan lembut. Aku berputar
agar ia semakin tenang.
Wildan meronta.
Wildan minta turun.
“Oak… oak….,” pintanya.
Aku semakin menguatkan daya tekan kepada kepalanya agar
supaya ia tidur. Aku paksa ia supaya segera memposisikan diri untuk relax. Namun
lagi, lagi ia minta, “Oak… oak.”
“Wildan, sekarang sudah malam,” kata istriku kepada anak
pertamanya itu. “Nanti dimarai bae lho,” timpalku pada anakku juga.
Ia tetap saja minta turun dari tubuhku. Akhirnya dengan
berat dan geram, aku lepaskan ia. Aku ingin lihat, kemana ia mau keluar.
Tak disangka, anak itu justru berdiri di samping kami. Ia
mengangkat kedua tangannya sambil menghadapkan tubuhnya ke arah kiblat.
“Astagfirullah, Wildan salat,” kata istriku
menyesali jengkelnya tadi. Air mata pun berkaca-kaca ketika melihat itu. Ternyata
‘oak’ itu salat, bukan keluar.
__
Ket. gbr diambil dari pondokibu.com
__
Ket. gbr diambil dari pondokibu.com
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload