Kang Jalal: Pembawa Islam Pertama di Indonesia itu Syi’ah yang Bertaqiyah
11/05/2015

Demi melegitimasi
agar Syi’ah diakui di Indonesia, ketua IJABI, Jalaluddin Rahmat pun pernah berandai-andai bahwa pembawa agama Islam pertama di Indonesia adalah syi’ah
yang bertaqiyah (berpura-pura) menjadi pengikut mazhab Syafi’i. Hal ini
sebagaimana terekam saat perbincangan antara dirinya dengan wartawan tempo.
“Kapan kali pertama Syi'ah masuk Indonesia?, tanya wartawan tempo
Tak ada yang tahu pasti karena tidak pernah ada sejarah yang mencatatnya. Tapi saya duga, Islam yang pertama kali masuk ke Aceh sekitar abad ke-8 atau waktu Dinasti Abbasiyah. Ketika itu, orang Hadramaut dari Arab masuk ke Aceh untuk berdakwah. Tapi mereka tak menunjukkan dirinya Syiah. Melainkan ber-taqiyah (berpura-pura) menjadi pengikut mahzhab Syafi'I,” jawab kang Jalan dalam tempo.co, edisi 3/9/12.
Padahal andai-andai kang Jalal itu telah lama dibantah oleh sejarawan dari Bani Alawiyin, Habib Alwi bin Thohir al-Haddad, dan beberapa ulama’ dari kalangan habaib. Alwi al-Haddad, yang pernah menjabat mufti Johor Malaysia, menerangkan dalam bukunya ‘Uqudul Almas bahwa kaum Alawiyyin serta pendahulu-pendahulu mereka berakidah Ahlussunnah dan menilai bahwa Syiah adalah paham sesat.
Dalam
catatan-catatan otoritatif sejarah, memang telah ditulis bahwa habaib dari
nenek moyang mereka di Hadramaut sampai sekarang di Indonesia mayoritas justru
anti-Syiah. Organisasi al-Rabithah al-Alawiyyah Indonesia (organisasi yang
menghimpun keturunan bani Sadah Alawiyah keturunan Sayyidina Husein bin Ali)
pernah mengeluarkan maklumat bahwa Rabithah bermadzhab Ahlussunnah wal Jama’ah,
dan menolak ajaran caci maki sahabat (Syiah).
PERTANYAAN SIMPEL
Kalau memang orang syiah itu mengaku sebagai yang pertama kali datang memperkenalkan Islam ke indonesia ngapain juga mesti bertaqiah? Takut kepada siapa sehingga harus berpura-pura, sementara di Indonesia belum ada umat Islamnya?
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload