Tradisi Islam di Nusantara
9/09/2015
A. Pengertian seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Makna dari seni budaya lokal yang bernafaskan Islam adalah segala
macam bentuk kesenian yang berasal dan berkembang dalam masyarakat Indonesia
serta telah mendapat pengaruh dari agama Islam.
Islam adalah agama yang mencintai kesenian. Karena Islam
bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia,
manusia dengan makhluk lain dan manusia dengan Allah swt. Jika hubungan
tersebut terjalin secara komperehensif dan sehat, maka seluruh aspek kehidupan
umat Islam akan teratur dan islami. Sebagaimana seni adalah perpaduan antara
berbagai jenis suara, olah tubuh ataupun hal lainnya.
Seni dalam Islam bukan sesuatu yang diharamkan. Karena dengan
seni, kehidupan akan indah dan nyaman untuk dinikmati. Namun satu hal yang
harus diketahui bersama, bahwa seni memiliki dampak yang luas bagi perkembangan
jiwa umat Islam. Untuk itu diperlukan sikap hati-hati dan waspada terhadap
maraknya seni yang berkembang di Indonesia.
B. Seni budaya lokal yang bernafaskan Islam
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk
jamak dari kata budhi yang berarti perilaku, budi atau akal.
Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai bentuk yang berkaitan dengan budi
pekerti dari hasil pemikiran. Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab
perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku manusia
lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesemuanya itu sangat
membantu manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah diterima
dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah menyebarnya agama
Islam dengan menggunakan wayang kulit dan gamelan oleh Sunan Kalijaga.
Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi adalah suatu adat istiadat yang biasa
dilakukan namun didalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam. Diantara seni budaya
nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
1. Wayang
Dalam bahasa berarti ”ayang-ayang” atau
bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih
sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah
pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung
unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh
seperangkat gamelan.
Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini dimulai
pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan seperti bentuk manusia. Karena bentuk
wayang berkaitan dengan syariat agama Islam, maka para wali mengubah bentuknya.
Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap lurus kemudian agak dimiringkan.
Pada tahun 1443 Saka, bersamaan dengan berdirinya kerajaan Islam
Demak, maka wujud wayang geber diganti menjadi wayang kulit secara terperinci
satu persatu tokoh-tokohnya. Sumber cerita dalam mementaskan wayang diilhami
dari Kitab Ramayana dan Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi
cerita-cerita keislaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. Salah
satu lakon yang terkenal dalam pewayangan ini adalah jimad kalimasada yang
dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimad Kalimat Syahadat. Dan masih banyak lagi
istilah-istilah Islam yang dipadukan dengan istilah dalam pewayangan.
2. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan
Islam. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan)
sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang
bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah swt dan sanjungan kepada
Nabi Muhammad saw. Dalam menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini
juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai
sekarang kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman
sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau
sunatan. Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau
antar madrasah.
3. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan
nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah
Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a.
Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali
menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di
Madinah.
4. Kesenian Debus
Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk membangkitkan
semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Oleh karena itu, debus merupakn
seni bela diri untuk memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi musuh.
Pengertian lain dari debus adalah gedebus atau almadad yaitu
nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh. Benda
ini terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena itu kata
debus juga diartikan dengan tidak tembus. Filosofi dari
kesenian ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang menyebabkan mereka
memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti yang dilambangkan dengan
benda tajam dan panas.
5. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah
dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah.
Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur Tengah. Tari
Zapin biasa dipentaskan pada upacara atau perayaan tertentu misalnya :
khitanan, pernikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya.
6. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun
huruf arab yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran
kebatinan masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan
unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong ritual yang sudah langka dalam tradisi
budaya Islam di Jawa. Berbagai bentuk seni budaya Islam yang berkembang di Jawa
tak terdapat di Arab sana Tradisi yang dibawa dari Persia ini untuk
memperingati hari lahir Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi dari Baghdad,
Irak, yang jatuh pada tanggal 11 (sewelas). Suluk dalam bahasa Jawa dan Arab,
terdiri dari salawat dan zikir—zikir zahir (fisik) dan zikir sirri (batin).
Ketika zikir mereka terdengar mirip dengungan, orang-orang itu seperti ekstase.
Jari tangan tak henti memetik butir tasbih. Ketika jari berhenti, zikir
dilanjutkan di dalam batin. Pada titik ini terjadi ”penyatuan” dengan Yang Maha
Esa. Lewat suluk ini akan mempertebal keyakinan kepada Allah swt.
7. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan
masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak
serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan
antara Islam dan Hindu atau Jawa. Diantara bangunan masjid yang memadukan dua
unsur tersebut adalah:
a. Arsitektur Masjid
Pada masjid agung Demak bentuk atapnya memiliki ciri atap yang
berbentuk tumpang. Atap tersebut tersusun ke atas semakin kecil dan
tingkat teratas disebut dengan limas. Jumlah tumpang biasanya
gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut dengan meru. Masjid lain yang memiliki
corak hampir sama dengan masjid Demak adalah Masjid Agung Banten, Masjid Raya
Baiturrahman dan masjid Ternate. Berbeda dengan masjid Kudus, dimana menara
masjid Kudus memiliki ciri khas Hindu sangat kuat dan tercermin dari bentuk
menara seperti candi.
b. Makam-makam para Raja
Hasil seni bangunan lainnya dapat terlihat dengan jelas pada
bentuk makam-makam para tokoh Islam di berbagai tempat. Di beberapa wilayah
seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera terdapat nisan yang terpengaruh oleh
adat setempat. Pengaruh budaya arab dapat terlihat dari beaneka ragam hiasan
pada nisan. Selain itu, bentuk gapura makam para Sunan atau tokoh Islam lainnya
berbentuk Candi bentar atau kori agung merupakan corak pintu yang dikenal pada
zaman sebelum Islam ke Indonesia.
8. Seni kaligrafi
Ditunjukkan dalam bentuk hiasan yang berbentuk manusia atau
hewan yang bertuliskan arab. Dalam kaligrafi tersebut selain diperindah bentuknya,
juga berisi tentang kalimah-kalimah suci yang menyangkut tentang
Tauhid. Perkembangan hasil kesenian pada masa kerajaan Islam baik di Jawa
maupun di luar Jawa menunjukkan bahwa melalui aspek-aspek tersebut proses
islamisasi dapat diterima secara damai. Karya sastra juga ikut mewarnai
perkembangan Islam di Indonesia. Seni sastra yang berkembang dipengaruhi oleh
hasil budaya dari Persia dan seni sastra pra-Islam. Karya sastra pada masa
kerajaan Islam adalah Hikayat, babad, syair dan suluk.
Hikayat berisi tentang cerita atau dongeng tentang peristiwa
yang menarik dan hal yang tidak masuk akal. Diantara hikayat yang terkenal
adalah hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat 1001 malam, Hikayat Bayan Budiman dan
lain-lain. Sedangkan babad adalah tulisan yang menyerupai sejarah, namun isinya
tidak selalu berdasarkan fakta. Babad merupakan campuran antara fakta sejarah,
mitos dan kepercayaan. Contoh babad adalah Babad Tanah jawi, Babad Cirebon,
Babad Mataram dan Babad Surakarta.
Syair adalah karya sastra yang berupa sajak atau pantun. Contoh
syair yang ada terdapat di batu nisan makam Putri Pasai di Minje Tujoh.
Sedangkan yang dimaksud dengan suluk adalah karya sastra yang berupa kitab.
Kitab ini hasil karangan para ahli tasawuf. Isinya berupa uraian mistik yang
berbentuk tembang dan berupa tanya jawab. Contoh suluk adalah Suluk sukarsa,
Suluk Wujil dan Suluk Malang Sumirang.
C. Tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia sudah mengandung
nilai-nilai keislaman. Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah :
1. Penanggalan hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara tidak langsung membawa
pengaruh pada sistem penanggalan. Agama Islam menggunakan perputaran bulan,
sedangkan kalender sebelumnya menggunakan perputaran matahari. Perpaduan antara
penanggalan Islam dengan penanggalan jawa adalah sebagai berikut :
No
|
Nama bulan dalam Islam
|
Nama bulan dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul akhir
|
Ba’da mulud
|
5
|
Jumadil awal
|
Jumadil awal
|
6
|
Jumadil akhir
|
Jumadil akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
er;">
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
2. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat
Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari
acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Dalam
acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad saw melalui kitab Al-
Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya
terjadi pada tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut Rasulullah saw
dilahirkan. Di Aceh tradisimauludun adalah sebagai pengganti upeti
atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan
diplomasi yang baik dengan Turki.
3. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan.
Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan
Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem
berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3
tahun sekali yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan
setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul
Qadr,kedua grebek besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah
untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek maulud
setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad
saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah kota Solo,
Cirebon dan Demak.
4. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton.
Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama
Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan
Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama
Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca
syahadatain. Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud
dari sekaten adalah syahadatain.
Sekaten juga biasanya bersamaan dengan acara grebek maulud.
Puncak dari acara sekaten adalah keluarnya sepasang gunungan dari Masjid Agung
setelah didoakan oleh ulama’-ulama’ keraton. Banyak orang yang percaya,
siapapun yang mendapatkan makanan baik sedikit ataupun banyak dari gunungan itu
akan mendapatkan keberkahan dalam kehidupannya. Beberapa hari menjelang
dibukanya sekaten diselenggarakan pesta rakyat.
5. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam
tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton
Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua
puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam
lailatul qadar, yang menurut ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3
terakhir bulan ramadhan.
6. Megengan atau Dandangan
Upacara untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan
utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa besok hari
sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa. Upacara
tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan Semarang.
7. Pesta Tabot
Upacara untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra. Husein
gugur saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro pada
khalifah Ali bin Abi Thalib. Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera dengan
pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual.
8. Suranan
Suranan dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan
tersebut masyarakat berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan
makanan khas berupa bubur sura yang melambangkan tanda syukur
kepada Allah swt.
D. Apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat
banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah
sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri terhadap
permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi
tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati
dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu.
Pada zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam yang
mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka
mengharamkan karena pada zaman Rasulullah saw tidak pernah diajarkan seni dan
tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah
sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu
harus mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi.
Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang
bodoh dan tidak tahu hukum agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke
dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia. Sehingga
dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara
bersama, bahwa seni budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara total
karena memang mengandung nilai-nilai keislaman.
Umat Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan urusan
akherat, tetapi juga memikirkan kehidupan dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya
kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan sentuhan-sentuhan
rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui musik atau seni. Karena seni yang
baik mengandung keindahan.
Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang buruk. Tradisi yang
baik kita pelihara sehingga menjadi warisan budaya nasional. Dan tradisi yang
buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Kamu bisa
memperhatikan bentuk paduan antara budaya lokal dan budaya Islam berikut ini.
1. Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab qabul biasanya
diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam upacara pernikahan atau
resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana bisa kamu lihat, ketika ada
pengantin perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman kembang setaman,
kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga.
Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain sebagainya.
Kamu tidak perlu khawatir hal itu meninggalkan syariat agama
Islam. Kamu dapat mencari nilai filosofi yang ada dalam simbol-simbol jawa
tersebut. Siraman kembang setaman artinya supaya wanita yang akan menikah mandi
taubat dengan bunga, bunga dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi wanita
yang hendak menikah benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika hendak ijab
kabul. Sedangkan dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih sayang sepasang
pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan suami
dan istri. Untuk janur kuning yang dipasang di depan rumah adalah dengan tujuan
agar acara resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah swt. Janur berasal
dari lafadz bahasa arabja a nurun artinya telah datang cahaya. Dan
masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian ketahui dan mengambil hikmah dari
sana. Demikian simbol-simbol yang perlu kamu ketahui. Hal ini bukanlah
musyrik, semuanya adalah simbol sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan dari
pasangan pengantin.
2. Lelayu atau kematian
Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam yang meninggal ada
empat yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan. Keempat ini
harus segera dikerjakan agar si mayit merasa tenang dialamnya.
Tradisi di Indonesia ketika ada kematian atas seorang Islam,
maka akan diadakan pembacaan talqin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendoakan
agar arwah yang meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya. Tradisi
selanjutnya adalah menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan pada waktu
tertentu, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 harinya.
Tradisi ini oleh para ulama’ diselaraskan dengan agama Islam. Pada upacara
selamatan biasanya hanya duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam
datang ditambah dengan memperdengarkan ayat Al- Qur’an, dzikir-dzikir kepada
Allah swt. Maksud dan tujuannya adalah untuk menghibur keluarga dan mendoakan
mayyit. Kamu harus mengetahui bahwa kewajiban mendoakan saudara bukan yang
masih hidup saja tetapi yang sudah meninggal pun harus didoakan.Sedangkan dalam
tradisi ziarah juga mengalami perpaduan, orang Islam pergi ziarah hanya
mendoakan mayit, sedangkan dalam tradisi jawa kuno menggunakan bunga atau
sesaji lainnya.
3. Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni .
artinya upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita mencapai umur 4
bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk
melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, namun
Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon
bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan takdirnya baik
rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan
sedekah dan pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa
dimana kandungan sudah siap untuk menerima segala proses kehidupan di dunia.
untuk itulah diadakan tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah
satu cara untuk menolak balak. Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan
upacara sepasaran atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan
membagikan masakan kudapan kepada tetangga. Dalam Islam sebelum makanan
dibagikan ada tradisi membacakan doa. Setelah itu pada hari ke tujuhnya
diadakan akikah, hal ini bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya
menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang
masih banyak masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu. Hal
ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi masyarakat jawa terkenal dengan
simbol-simbol yang dapat melambangkan makna kehidupan yang sejati. Hal ini
bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi tersebut adalah upaya untuk
menyiarkan Islam secara damai.
Sebagai generasi Islam yang bijaksana, kamu seharusnya bersikap
toleransi dan menghargai kepercayaan orang lain. Jika orang lain beribadah
kepada Allah swt melalui sarana yang demikian serta tidak ada dalil yang secara
khusus menyatakan tentang larangan perbuatan tersebut maka kamu harus
menghormatinya. Jika kamu tidak sependapat dengan tradisi tersebut, kamu tidak
perlu mencelanya atau menganggap pelaku tradisi tersebut musyrik dan lain
sebagainya. Karena tentunya kamu semua pasti masuk surga. Langkah yang harus
kamu ambil adalah sikap toleransi dan tetap teguh kepada keyakinan yang kamu
miliki. Karena banyak sekali jalan menuju pendekatan diri kepada Allah swt.
Masjid yang terletak di dekat makam Sunan Kudus atau Syeikh
Ja’far Sadiq merupakan masjid yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pintu
gerbang masuk ke masjid adalah perpaduan yang indah antara budaya hindu dan
Islam. Walaupun menara berbentuk sebagai bangunan Hindu, namun sudah
difungsikan sebagai menara untuk azan atau mengumumkan sesuatu kepada
masyarakat. Sunan Kudus tidak perlu mengubah secara total bangunan Hindu
tersebut. Beliau hanya memadukan seni dalam Islam dan bangunan Hindu yang sudah
ada. Sampai sekarang peninggalan sejarah tersebut masih ada dan terawat dengan
baik. Apa ciri-ciri perpaduan antara budaya lokal dengan Islam? Bisakah kamu
memberikan contohnya? Mengapa budaya Islam dipadukan dengan budaya lokal?
sumber
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload