Surat Terbuka Syeikh Ali Jabir dan Klarifikasi Beliau terkait Tawasul, Kurban, dan Aliran Tertentu
9/30/2015
SURAT TERBUKA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah swt., Zat yang di tanganNya segala perkara. KepadaNya kami memuji,
mohon pertolongan, mohon ampunan, dan mohon perlindungan dari bahaya diri kami
dan buruknya amal-amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah
ta’ala maka tiada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang sesat maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk kecuali dengan izin Allah swt. Dan
bahwasanya saya bersaksi tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah ta’ala
semata, tiada sekutu bagiNya dan saya bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad swt
adalah hamba dan utusanNya.
Salam silaturahim teriring doa
semoa kita semua senantiasa dalam lindungan Allah swt serta sukses dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari.
Saya Ali Saleh Mohammed Ali
Jaber, melalui surat terbuka ini menyampaikan permohoan maaf mendalam kepada
kaum muslimin muslimat di Indonesia atas segala kekurangan, keterbatasan, dan
kekhilafan saya dalam mengemas atau menyampaikan da’wah Islam di Indonesia. Melalui
surat terbuka ini saya menanggapi respon para ulama dan masyarakat muslim
Indonesia terhadap video-video ceramah saya di Televisi, youtube,
salingsapa.com dan media online lainnya.
Saya mengucapkan terima kasih
para ustadz dan kyai atas kritik dan nasehatnya untuk saya terkait dengan isi
ceramah yang saya sampaikan dan izinkan saya sedikit mengulas kembali maksud
apa yang saya sampaikan tersebut.
Diantaranya:
1.
Tentang tawasul (Judul: Antara Puasa dan Tauhid, TV One, 19 Juni
2015)
Dalam hal ini saya bermaksud
menyampaikan kepada jamaah agar menanamkan keyakinan dalam berdoa bahwa doa
kita akan dikabulkan oleh Allah swt., baik doa sendiri maupn doa berjamaah. Dan
tidak ada maksud memberikan pemahaman salah atau menyalahkan tentang
tawasul. Adapun kalimat ‘doa tercampur
syirik’ yang saya ucapkan itu tidak bermaksud menyatakan tawasul syirik, tetapi
saya maksudkan sebagai penekanan bahwa agar doa kita jangan sampiai tercampur
dengan keyakinan selain keyakinan kepada Allah swt.. Dalam acara Damai
Indonesiaku TV One itu saya sedikit memberi gambaran tentang doa Iblis/Sayitan
yang dikabul, dengan maksud memotivasi agar kita lebih yakin lagi bahwa doa
orang muslim lebih-lebih layak dan pasti dikabulkan oleh Allah swt..
2.
Tentang Qurban (Video Rekaman salingsapa.com)
Dalam rekaman video yang beredar
di media online ini saya sedang menjawab pertanyaan dari jamaah yang bertanya
tentang kaifiat kurban dan saya menjawab dengan sebagaimana yang saya fahami. Adapun
apabila ada yang beda pemahaman tentan gini, maka saya sangat menghormati dan
menghari. Dan hal ini pernah disampaikan juga di beberapa esempatan lain saat
saya menyampaikan tentang kurban saya tidak mengucapkan kalimat larangan bagi
siapa yang ingin berkurban lebih dari 1 ekor kambing/sapi. Dan hal apapun yang
terkait dengan urusan khilafiyah dan maupun fatwa, selalu saya berhati hati
menjawab dan jawaban saya selalu dengan menyarankan jamaah untuk bertanya kepada
MUI setempat. Sebagaimana yang disaksiakan oleh MUI di daerah-daierah seperti
Maluku, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan lainnya dalam berbagai acara
yang saya hadiri.
Belakangan ini banyak kosakata
yang saya gunakan dalam menyampaikan ceramah mengadopsi kalimat-kalimat yang
sering kali digunakan para dai di Indonesia diantaranya kalimat ‘Islam
Keturunan’ dan ‘Islam KTP’ yang kebanyakan orang dapat mudah memahaminya, namun
bila kalimat-kalimat ersebut tida layak saya ucapkan dalam ceramah atau dialog,
maka izinkan saya sampai permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas hal itu dan
akan memperbaikinya.
3.
Tuduhan Membawa Aliran Tertentu
Sejak awal kiprah dakwah saya di
Indonesia, saya selalu menjalin silaturahim dengan para ulama di Indonesia
dalam rangka meminta nasehat kepada ulama-ulama di Indonesia dan saya sangat
cinta dan hormat kepad aulama-ulama Indonesia atas peran perjuangan dan
pengabdiannya untuk dinul Islam. Dan tidaklah saya membwa faham/aliran apapun
dalam dakwah saya di Indonesia selain menyiarkan al-Qur’an dan alhadis. Bahwa
saya sendiri sering mendapat informasi bahwa aliran/faham tertentu tersebut
yang dituduhkan ke saya justru mereka antipati terhadap pola dan cara dakwah
saya di Indonesia ini yang menjunjung tinggi persatuan dan kedamaian umat Islam
Ahlussunah Waljamaah.
Demikian klarifikasi singkat dari
saya dan untuk selanjutnya saya Ali Saleh Mohammad Ali Jaber memohon nasehat
kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terkait hal ini dan hal lain yang
belum saya fahami.
Selalu hikmat dari setiap
persoalan, semoga kita dapat mengambil pelajaran dan kebaikan dari setiap
kejadian.
KepadaNya kami memuji, mohon
pertolongan, mohon ampunan dan mohon perlindungan dari bahaya diri kami dan
buruknya amal-amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah ta’ala
maka tiada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang sesat maka tidak ada
yang dapat memberinya petunjuk kecuali dengan izin Allah swt..
Wallahu a’lam bishawab.
Terima kasih
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.
Malang, 28 September 2015
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload