Sekjen PBNU: Ada Kemungkinan Banser Jaga Idul Adha di Tolikara
9/10/2015
Menyusul adanya persyaratan bagi umat Islam
Tolikara dalam melaksanakan shalat Idul Adha, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini
menegaskan bahwa semua pihak harus sama-sama menjaga kebersamaan.
Dia menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan
memerintahkan Banser untuk melakukan penjagaan pelaksanaan shalat Idul Adha.
“Banser mungkin nanti akan kita nego juga untuk
menjaga,” kata Helmy saat dihubungi Kiblat.net, Selasa (08/09).
“Kan ketika natalan juga teman-teman Banser menjaga,
ketika ini nanti Banser juga menjaga,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, kelompok mayoritas Kristen
Tolikara yang berada di bawah naungan Gereja Injili di Indonesia (GIdI)
menyampaikan tiga syarat apabila umat Islam ingin melakukan shalat Idul Adha.
Mereka meminta agar para pelaku penyerangan saat shalat Idul Fitri yang kini
ditahan Polda Papua dibebaskan.
Selain itu GIdI meminta agar proses hukum kasus
Tolikara dihentikan, untuk kemudian diselesaikan dengan menggunakan hukum adat.
Mereka juga meminta agar nama baik denominasi gereja terbesar di Tolikara itu
dibersihkan. Pasalnya, sejak peristiwa penyerangan shalat Idul Fitri lalu, nama
baik GIdI menjadi tercemar.
Sekjen PBNU masa Khidmat 2015-2020 itu menekankan agar
terus dilakukan dialog. PBNU, lanjut Helmy, telah melakukan komunikasi dan
menginstruksikan PWNU Papua untuk terus menjaga perdamaian.
Dia menambahkan bahwa NU akan turut serta menjaga
situasi di Tolikara. Helmy juga mengajak semua pihak untuk turut menjaga perdamaian,
dengan harapan agar suasana peribadatan dapat berjalan dengan baik.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload