Apa Jadinya Jika Iran yang Mengelola Haramain?

Peristiwa Mina adalah kejadian yang membuat pilu, tidak hanya bagi para korban, namun juga semua umat Islam di dunia. Namun rasa pilu itu justru tidak melahirkan rasa ukhuwah umat Islam semakin tinggi sehingga iringan doa terus mengalir, namun justru keretakan ukhuwah semakin bertambah. Hal itu terlihat berbagai macam olok-olokan dan hujatan serta aneka fitnah justru semakin deras di media sosial.

Ada yang menghujat penjaga haramain dengan berbagai macam tuduhan yang penuh kebencian. Ada juga yang membelanya dengan berlebihan. Akibatnya, isu pun melebar kemana-mana. Bahkan wacana pengambilalihan atas pengelolaan tanah suci dari tangan kerajaan Arab Saudi pun mencuat.

Keinginan yang paling kuat atas wacana itu datang dari Iran. Namun jika dilihat, wajar juga ketika Iran begitu bersemangat. Mengingat, Iran adalah salah satu Negara yang sejak awal sudah berseteru dengan Arab Saudi, seperti dalam permasalahan Suriah dan Yaman. Seakan ada kesempatan, Iran terus mendorong gagasan itu, bahkan membawa masalah tersebut ke markas PBB.

Namun gagasan itu ditolak mentah-mentah oleh PBNU dan dianggapnya sebagai gagasan konyol. Hal itu karena justru akan mengakibatkan distabilitas di wilayah haramain. Mengingat, jika tanah suci dijadikan multilateral, negara-negara Islam hanya akan menjadikannya obyek pertengkaran tak berujung karena rebutan saham kuasa



Lalu, bagaimana jadinya jika semisal Iran yang mengelola haramain? Silahkan para pembaca memberikan pendapatnya pada kolom komentar.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel