Samakhi; Monumen Daulah Umayyah
8/27/2015
SHAMAKHI --
Terletak 106 kilometer dari ibukota Baku, Shamakhi atau Şamaxı adalah sebuah
distrik di Azerbaijan yang memiliki sejarah panjang perkembangan Islam di
kawasan Kaukasus.
Di distrik ini terdapat sebuah masjid bersejarah dan cukup
monumental peninggalan kekuasaan Daulah Bani Umayyah I dari abad ke 8. Masjid
tersebut bernama Shamakhi atau biasa dikenal Masjid Jumat Shamakhi.
Penamaan nama Juma karena masjid ini menjadi pusat
berkumpulnya umat Islam pada pelaksanaan shalat Jumat. Masjid ini merupakan
salah satu masjid peninggalan Bani Umayyah I ketika dinasti ini menguasai
sebagian besar wilayah Kaukasus dan Dagestan.
Masjid Shamakhi dibangun pada tahun 743-744 masehi. Beberapa
penelitian arkeologi megungkapkan, masjid ini merupakan bukti monumental
kedaulatan Islam Dinasti Umayyah I yang telah mencapai kawasan Kaukasus.
Masjid Shamakhi ini juga dianggap sebagai bangunan masjid
pertama yang berdiri di kawasan Kaukasus. Salah satu peran penting bangunan
masjid ini, sebagai bagian awal dari penyebaran Islam di kawasan Kaukasus serta
Asia Tengah.
Hingga kini, Masjid Shamakhi masih berdiri walaupun sudah
tidak ada struktur bangunan masjid yang asli setelah penghancuran berabad silam
dan pembangunan kembali.
Penghancuran Masjid Shamakhi itu tidak lepas dari peran
pentingnya sebagai kekuatan muslim di kawasan Kaukasus. Gempa bumi yang
mengguncang Shamakhi pada 1859 juga menjadi faktor lain hilangnya struktur
bangunan asli masjid ini.
Setelah lama hancur dan terbengkalai, Presiden keempat
Republik Azerbaijan Ilham Aliyev memulai proyek pembangunan kembali pada 2009
lalu dan selesai pada 2013.
Kini Masjid Shamakhi merupakan contoh perpaduan kemegahan
arsitektur Islam modern dan tradisional di Azerbaijan. Bahkan masjid ini
dianggap salah satu masjid yang dibangun pada era modern, dengan arsitektur
terbaik dan terbesar di kawasan negara-negara Kaukasus.
Proyek pemugaran
Masjid Jumat Shamakhi dilakukan secara besar-besaran di bawah arsitek Elvin
Najafov. Bekerjasama dengan sebuah perusahaan marmer terbaik di Italia,
Margraf, Najafov menjadikan Masjid Juma Skhamakhi contoh bangunan luar
biasa dari masjid berarsitektur marmer terbaik di Kaukasus.
Ia memperkuat masjid
dengan pondasi beton sedalam 15 meter untuk menstabilkan bangunan. Najafov
menambahkan dua menara setinggi 36 meter dan empat kubah pada bangunan Masjid
Shamakhi yang baru.
Ia juga memberi gaya dekorasi tradisional Islam dengan desain
geometris dan ornamen flora di beberapa bagian dindingnya. Najafov
menyempurnakan penyelesaian kubah tengah masjid, dengan bentuk simetris kerucutnya.
Kubah besar berada di bagian tengah dan tiga kubah kecil lainnya berada di
kanan kiri dan depan.
Arsitektur kubah yang ia tambahkan ini terkesan elegan dan lebih
dinamis. Di bagian kubah besar merupakan ruang shalat utama masjid ini, dengan
mihrab dan mimbar.
Sedangkan dua kubah kecil di kanan dan kiri, merupakan bagian
ruang shalat lain yang masing-masing terhubung secara terbuka. Ketiga area
ruang shalat ini merupakan satu dari beberapa desain yang ia pertahankan, dari
rancangan Józef Plośko arsitek pembangunan ulang keempat masjid setelah
hancur akibat gempa pada 1860.
Selain mempertahankan struktur renovasi sebelumnya, Najafov juga
berusaha menghidupkan kembali model Masjid Shamakhi ini seperti awal berdirinya
di Dinasti Umayyah I.
Pilar dan menara masjid dibangun dengan mempertahankan struktur
tradisional, namun ornamen dan fasad atau eksterior dimodifikasi sedemikian
rupa.
Beberapa tambahan berupa fasilitas pendukung seperti ruang
administrasi, aula konferensi, perpustakaan, dan fasilitas wudhu dan kamar
mandi. Total setelah renovasi dan pembangunan kembali, Masjid Shamakhi dapat
menampung lebih dari 1.500 jamaah secara keseluruhan.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload