NU Punya 'Islam Nusantara', Persis Punya 'Menusantarakan Islam'
8/14/2015
Pada diskusi yang dihadiri tokoh-tokoh
ormas Islam dari pengurus PBNU dan PWNU Jawa Barat dan PP Muhammadiyah itu
Maman menyatakan bahwa menghadapi tantangan negara, Persis akan terus mengawal
keberadaan NKRI. “Alasan pertama karena secara konstitusional Persis juga
menjadi bagian dari pendiri republik Indonesia, alasan kedua adalah alasan
sosial bahwa dalam dimensi kebangsaan kita harus mengabdi kepada masyarakat,”
terangnya.
Persatuan Islam yang akan melaksanakan
Muktamar pada November 2015 mendatang sudah memiliki rumusan terkait dengan
jihad. Maman mengatakan, dalam praktiknya, jihad sebagai pengertian kerjakeras
itu meliputi jihad dakwah (seruan kebaikan), tarbiah (pendidikan), istima’iyah
(sosial), iqtisodiah ( ekonomi), jihad siyasah (politik), jihad bi’iyah
(lingkungan hidup).
“Nah, jihad ini dalam rangka pengabdian
pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kami di Persis selalu
menekankan bahwa tanggungjawab untuk memelihara NKRI. Karena itu misalnya ada
kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI maka persis yang memiliki
tanggungjawab ini. Kita tidak tanggung-tanggung dalam jihad ini,” terangnya.
Maman juga menenaknakn, bahwa
mempertahankan NKRI itu menjadi bagian dari tanggungjawab dakwah Persis. “Saya
pernah ditanya orang, apakah kalau kita jihad mempertahankan NKRI itu berarti
mati syahid? Saya jawab, ya iyalah. Karena kita mempertahankan rumah kita
sendiri karena rasullullah juga mengatakan hal itu, yaitu jihad mempertahankan
kepemilikan (harta) milik kita sendiri merupakan bagian dari jihad,” jelasnya.
Maman Abdurrahman menambahkan dengan
gurauan, “kalau saudara-saudara kita di Nahdltul Ulama punya dakwah Islam
Nusantara, kami di Persis justru punya istilah “Menusantarakan Islam,”
terangnya disambut tawa hadirin tanpa memperjelas apa pengertian Menusantara
Islam tersebut.
Sementara Sekretaris Umum Persis, Islam
Irfan Syafrudin memberikan tambahan, bahwa urusan kenegaraan, yaitu NKRI dalam
pandangan tiga organisasi Islam, yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan
Persatuan Islam memiliki kesamaan. “Sudah sepakat sejak awal memproklamirkan
NKRI sehingga sudah menjadi masalah sunnah dalam persatuan Islam,”tegasnya.
Menurut Irfan, perbedaan dalam ormas ini
hanya pada titik tekan pengabdian dakwahnya. Bahkan persatuan Islam sendiri
menganjurkan harus bekerjasama dengan ormas lain untuk misi dakwahnya sebagai
kontribusi kepada bangsa dan negara.
“Bahkan lebih luas, tidak bisa kita lakukan
sendiri pada umat Islam, melainkan harus bekerjasama dengan semua pihak. Pada
kontribusi sosial, kami melihat saat ini yang paling lemah pada bidang ekonomi,
terutama perbankan. Karena itu persatuan Islam sekarang memperhatikan ini,”
-Mudris
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload