NU Punya 'Islam Nusantara', Persis Punya 'Menusantarakan Islam'

Organisasi Persatuan Islam atau yang dikenal Persis melihat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dipertahankan melalui jalan Jihad. Hal itu disampaikan oleh Dr.H Maman Abdurrahman, Ketua Umum Persis di Kantor Redaksi Harian Pikiran Rakyat Jawa Barat, Rabu 12 Agustus 2015.

Pada diskusi yang dihadiri tokoh-tokoh ormas Islam dari pengurus PBNU dan PWNU Jawa Barat dan PP Muhammadiyah itu Maman menyatakan bahwa menghadapi tantangan negara, Persis akan terus mengawal keberadaan NKRI. “Alasan pertama karena secara konstitusional Persis juga menjadi bagian dari pendiri republik Indonesia, alasan kedua adalah alasan sosial bahwa dalam dimensi kebangsaan kita harus mengabdi kepada masyarakat,” terangnya.

Persatuan Islam yang akan melaksanakan Muktamar pada November 2015 mendatang sudah memiliki rumusan terkait dengan jihad. Maman mengatakan, dalam praktiknya, jihad sebagai pengertian kerjakeras itu meliputi jihad dakwah (seruan kebaikan), tarbiah (pendidikan), istima’iyah (sosial), iqtisodiah ( ekonomi), jihad siyasah (politik), jihad bi’iyah (lingkungan hidup).

“Nah, jihad ini dalam rangka pengabdian pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kami di Persis selalu menekankan bahwa tanggungjawab untuk memelihara NKRI. Karena itu misalnya ada kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI maka persis yang memiliki tanggungjawab ini. Kita tidak tanggung-tanggung dalam jihad ini,” terangnya.

Maman juga menenaknakn, bahwa mempertahankan NKRI itu menjadi bagian dari tanggungjawab dakwah Persis. “Saya pernah ditanya orang, apakah kalau kita jihad mempertahankan NKRI itu berarti mati syahid? Saya jawab, ya iyalah. Karena kita mempertahankan rumah kita sendiri karena rasullullah juga mengatakan hal itu, yaitu jihad mempertahankan kepemilikan (harta) milik kita sendiri merupakan bagian dari jihad,” jelasnya.

Maman Abdurrahman menambahkan dengan gurauan, “kalau saudara-saudara kita di Nahdltul Ulama punya dakwah Islam Nusantara, kami di Persis justru punya istilah “Menusantarakan Islam,” terangnya disambut tawa hadirin tanpa memperjelas apa pengertian Menusantara Islam tersebut.

Sementara Sekretaris Umum Persis, Islam Irfan Syafrudin memberikan tambahan, bahwa urusan kenegaraan, yaitu NKRI dalam pandangan tiga organisasi Islam, yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam memiliki kesamaan. “Sudah sepakat sejak awal memproklamirkan NKRI sehingga sudah menjadi masalah sunnah dalam persatuan Islam,”tegasnya.

Menurut Irfan, perbedaan dalam ormas ini hanya pada titik tekan pengabdian dakwahnya. Bahkan persatuan Islam sendiri menganjurkan harus bekerjasama dengan ormas lain untuk misi dakwahnya sebagai kontribusi kepada bangsa dan negara.

“Bahkan lebih luas, tidak bisa kita lakukan sendiri pada umat Islam, melainkan harus bekerjasama dengan semua pihak. Pada kontribusi sosial, kami melihat saat ini yang paling lemah pada bidang ekonomi, terutama perbankan. Karena itu persatuan Islam sekarang memperhatikan ini,” -Mudris
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel