Hakekat Kemerdekaan
8/16/2015
ثُمَّ جَعَلْنَاكُمْ خَلاَئِفَ فِي اْلأَرْضِ مِن بَعْدِهِمْ
لِنَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
“Kemudian Kami
jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya
Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.” (QS.Yunus:14)
Ayat
diatas mengingatkan kita supaya benar-benar memanfaatkan pemberian Allah yang
berupa kemerdekaan. Kemerdekaan sebuah negara adalah nikmat terbesar karunia
Allah yang tidak semua bangsa dapat merayakannya. Berapa banyak ummat dan
bangsa yang mendiami dunia ini sejak dahulu hingga sekarang, tidak
henti-hentinya berjuang hanya untuk sesuatu yang dinamakan kemerdekaan. Mari
kita syukuri, supaya kita termasuk orang yang selalu mensyukuri NikmatNya,
firman Allah : “...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. (QS.Ibrahim:7). Maka jangan sampai kemerdekaan ini kita
abaikan begitu aja, kita isi dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tetapi
hingga kini, masih banyak di kalangan bangsa yang masih belum mengenal arti
kemerdekaan. Kehidupan mereka, lahir da batin terbelenggu dalam penjajahan.
Segala-galanya disekat dan dijajah, termasuk kehidupan untuk beragama dan
tunduk kepada Allah ta’ala dengan penuh ketenangan dan kenyamanan lahir dan
batin.
Berjihad dan berkorban dengan jiwa
dan raga untuk memerdekakan negara dari belenggu penjajahan adalah salah satu
di antara sifat-sifat yang mulia dan disanjung tinggi oleh Islam. Oleh karena
itu, dalam mengenang kembali sejarah kemerdekaan negara kita, generasi yang
hidup di zaman ini jangan melupakan pengorbanan para pejuang kemerdekaan yang
telah membuka jalan kepada kita. Disebabkan cetusan semangat para pejuang
inilah maka kita dapat hidup di zaman sekarang dan merasakan nikmat perjuangan
mereka. Justu, sebagai umat yang bertanggung jawab dan berakhlak, kita merasa
terpanggil untuk menghormati dan mengenang kembali jasa para pahlawan tanah air
kita yang telah gugur di medan perjuangan.
Kedatangan Islam sendiri ke alam
dunia ini membawa pesan dan misi kemerdekaan. Islam menyeru manusia supaya
membebaskan diri dan pemikiran mereka dari belenggu jahiliyah dan kemusyrikan
terhadap Allah ta’ala, membebaskan diri dari penghambaan dan membebaskan negara
dari cengkraman musuh-musuh yang tidak manusiawi dan berakhlak.
Makna Islam berdasarkan arti katanya
adalah keselamatan, kesejahteraan, kedamaian dan keamanan, yang kesemuanya itu
menjurus kepada maksud kemerdekaan. Hakikat ini dapat kita lihat semasa
perkembangan awal islam, dimana Rasulullah SAW telah membawa kemakmuran kepada
Negara Madinah dan memerdekakan kota Makkah daripada cengkraman kaum kafir
Quraisy. Begitu juga perkembangan di zaman Khulafa’ur Rasyidin, yang banyak
memerdekakan negara dari cengkraman kekufuran.
Islam adalah rahmatallil ‘alamin dan
menjujung tinggi kemerdekaan dalam pengertian yang lain juga berarti Islam
membawa kedamaian dan bebas dari keruntuhan akhlak serta kemurkaan Allah.
Lantaran itu, Islam telah berjaya menyelamatkan sebagian besar ummat manusia
dari sistem perbudakan, baik itu perbudakan terhadap hawa nafsu yang diselimuti
oleh syirik, kekufuran, kemungkaran, dan kemaksiatan.
Seorang penyair Arab yang bernama
Ahmad Syauqi berkata dalam syairnya:
“ Kekalnya bangsa karena mulianya akhlak, runtuhnya bangsa karena runtuhnya akhlak.”
Karena itu, umat Islam hendaklah
senantiasa berusaha untuk membebaskan diri dari sifat-sifat yang bisa
meruntuhkan wibawa kemanusiaan karena sifat-sifat yang demikian itu amat
dimurkai Allah dan hanya akan menyebabkan manusia terpenjara di bawah kendali
nafsu dan perintah syaitan. Lebih jauh lagi, kita hendaklah senantiasa memohon
ampunan dari Allah SWT agar mendapat keridhaan-Nya dan terlepas dari siksa api
neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu-batuan. Inilah nilai
sebenarnya dari kemerdekaan yang diajarkan oleh agama kita. Wallahu A’lam.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload