Jawaban Cerdas atas Pertanyaan Sang Atheis
7/27/2015
Suatu ketika ada seorang Atheis yang
memasuki sebuah masjid, Dia mengajukan 3 pertanyaan yang hanya boleh
dijawab dengan akal. Artinya, tidak boleh dijawab dengan dalil, karena
dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya. Jika menggunakan dalil (naqli),
maka justru diskusi
ini tidak akan menghasilkan apa-apa.
Tiga pertanyaan atheis itu adalah sebagai
berikut:
1.
Siapa yang
menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia itu ada karena ada
penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?
2.
Bagaimana caranya
manusia bisa makan dan minum tanpa buang air? Bukankah itu janji Allah di Surga?
Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.
3.
Ini pertanyaan
ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya
di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api?
Suasana pun menjadi sunyi. Tidak ada
satupun jamaah yang bisa menjawab, kecuali seorang pemuda. Ada yang
berkata bahwa dia adalah Imam Abu Hanifah muda. Pemuda itu menjawab satu
per satu pertanyaan sang atheis :
1.
Apakah engkau tahu,
dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4
adalah 2+2?
Atheis
itu diam membisu. "Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal.
Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu
apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi
tidak bisa diciptakan?"
2.
Saya ingin bertanya
kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah
kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita
buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?
Jika
anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita
tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Surga
kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?
3.
Pemuda itu menampar
sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan.
Sambil
memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda
itu menjawab, "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah dan
pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga. Lalu jika keduanya dari
kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?
Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Setan dan Api neraka?? Sang athies itu pun akhirnya untuk ketiga kalinya terdiam.
Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Setan dan Api neraka?? Sang athies itu pun akhirnya untuk ketiga kalinya terdiam.
Wallahualam
Disarikan
dari berbagai sumber
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload