Dana Manfaat Kartu Indonesia Pintar Madrasah Segera Cair
7/09/2015
Kementerian
Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah telah menyiapkan Bantuan Siswa
Miskin (BSM) bagi 1,9 juta siswa madrasah. BSM yang merupakan bagian dari
Program Indonesia Pintar (PIP) ini diberikan kepada setiap siswa per semester
sebesar Rp225.000 untuk siswa MI, Rp375.000 siswa MTs, dan Rp500.000
untuk siswa MA.
Saat
ini sedang dilakukan verifikasi data penerima yang berbasis pada Kartu
Perlindungan Sosial (KPS). “Berdasarkan data penerima BDM dari SP2D tahun
anggaran 2015, untuk pencairan tahap pertama kepada 517.498 penerima sudah
mulai diproses pada bulan Juni 2015,” demikian dijelaskan Direktur Pendidikan
Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, Jakarta, Sabtu (04/07).
“Pencairan
dana BSM ini nantinya langsung ke siswa melalui rekening,” tambahnya.
Menurut
M. Nur Kholis, PIP merupakan perluasan program BSM. Target sasaran PIP tidak
hanya siswa sekolah atau madrasah formal, tetapi seluruh anak usia sekolah 6 –
21 tahun, baik di sekolah, madrasah maupun santri murni, juga yang di lembaga
pendidikan lainnya. Sementara BSM hanya untuk anak sekolah. Santri dan kelompok
lainnya tidak tercakup dalam BSM.
Ada 3
kategori penerima BSM, yaitu: para pemegang KPS 2014, para peserta keluarga
harapan (PKH), dan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
“Penerima bantuan PIP ini adalah anak anak usia sekolah 6 – 21 tahun, baik di
sekolah/madrasah/santri murni yang merupakan anak dari orang tua yang terdata
pada PKH dan PMKS di Kemsos,” terangnya.
Ditambahkan
M. Nur Kholis, PIP merupakan program sinergis sebagai bentuk kehadiran negara
untuk orang miskin agar tetap bisa mendapatkan pendidikan. Kartunya bernama
Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai penanda manfaat BSM 2015. Dua kementerian,
yaitu Kemendikbud dan Kemenag menjadi eksekutor yang dalam pelaksanaannya
berkordinasi dengan Kemsos. Pelaksanaan PIP ini bersamaan dengan Program
Indonesia Sehat yang penandanya adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan sebagai
leading sectornya adalah Kemenkes bersama dengan BPJS.
Saat
ini, pihak Direktorat masih melakukan sinkronisasi data untuk siswa penerima
BSM dari kategori PKH dan PMKS yang berada di Kementerian Sosial. “Data PKH dan
PMKS ada di kemsos. Ini yang masih memerlukan waktu untuk sinkronisasi data,
karena cara mencari siswa miskin sekarang melalui data orang tua siswa,”
jelasnya.
M. Nur
Kholis berharap proses sinkronisasi ini tidak memakan waktu lama sehingga dalam
waktu dekat seluruh BSM bisa cair dan diterima oleh siswa madrasah yang berhak
menerimanya. (madrasah.kemenag.go.id)
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload