Masjidil Haram dari Masa ke Masa
6/17/2015
Pembaca Pustama
Saat ini, tak kurang dari 12 juta orang beribadah di Mekkah dan
Madinah setiap tahunnya. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 17 juta
jamaah jelang tahun 2025. Dari jamaah itu, Indonesia termasuk yang terbesar di
dunia: tak kurang dari 2000 orang pergi umrah tiap bulannya, dan sekitar 200
ribu orang pergi haji tiap tahunnya.
Pada tahun 2013, Raja Abdullah selaku Penjaga Dua Kota Suci
(Khadimul Haramain) telah membuat Master Plan untuk memperluas kawasan Masjidil
Haram sekitar 35 persen. Untuk itu, pihak kerajaan telah menganggarkan 40
miliar Riyal Saudi atau sekitar Rp 91 triliun. Dengan harapan, masjid ini mampu
menampung lebih dari 2 juta jamaah haji. Jika pembaca Pustama hendak mengetahui masterplan itu, silahkan klik DISINI
Pemugaran Masjidil Haram sejatinya bukan sesuatu yang baru,
karena dalam sejarahnya, Masjidil Haram beberapa kali direnovasi dan diperluas.
Sebelum membahas renovasi Masjidil Haram tahun 2013, ada baiknya pembaca
mengetahui bagaimana Masjidil Haram mengalami pemugaran dari satu generasi ke
generasi.
A. Zaman para Anbiya
Ka’bah sebenarnya sudah ada sejak Nabi Adam as. Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa akibat banjir besar di zaman nabi Nuh as.,
Ka’bahhancur. Hingga pada 1500 SM, Nabi Ibrahim as. dan Nabi Isma’il as.
kembali membangun Ka’bah tepat di atas bangunan Ka’bah yang dibangun Nabi Adam
as.
Konstruksi bangunannya saat itu diambil dari bebatuan di bukit
Hira, Qubays dan tempat-tempat lainnya. Pembangunan tersebut tercatat selesai
dengan panjang 30 sampai 31 hasta atau sekitar 13 meter, dan dengan lebar
mencapai 20 hasta atau sekitar 9 meter.
Pada awalnya, Ka’bah ini berbentuk 4 persegi dengan 2 pintu
tanpa atap sehingga banyak terjadi pencurian barang-barang berharga milik
kabilah-kabilah setempat. Untuk itu, para pembesar suku Quraisy berinisiatif
merenovasi Ka’bahagar lebih aman dari aksi-aksi pencurian.
Pada mulanya, pembesar kaum Quraisy tidak ada yang berani
menghancurkan Ka’bah karena tempat tersebut sarat akan sejarah panjang para
pendahulu-pendahulu mereka. Kemudian muncullah al-Walid bin Mughirah
al-Makhzumy yang memberanikan untuk merenovasi Ka’bah menjadi lebih besar dan
beratap.
Sebagaimana dikutip dari kisahmuslim.com, al-Walid dikisahkan
mendaki ke atas Ka’bahdengan membawa palu seraya berkata, “Ya Allah, kami tidak
menghendaki melainkan perbaikan.” Lalu ia mulai menghancurkannya. Melihat hal
itu, kaum Quraisy mengikuti jejaknya.
Di sela-sela proses pembangunan Kakbah, al-Walid melarang kaum
Quraisy untuk menggunakan harta yang diharamkan Allah SWT. “Janganlah kalian
memasukkan ke dalam rumah Rabb kalian melainkan harta terbaik kalian. Janganlah
kalian memasukkan ke dalam pembangunannya harta dari hasil riba, judi, dan upah
lacur. Sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali yang baik,” tutur al-Walid.
Meski berperan dalam pembongkaran Ka’bahuntuk pertama kalinya
sejak pembangunan awal pada zaman nabi Ibrahim as. dan nabi Ismail as, al-Walid
termasuk orang yang memiliki kesombongan atas kemuliaan suku serta asal muasal
keturunannya dibandingkan suku lain.
B. Zaman Rasulullah
Pada zaman Rasulullah SAW, pernah terjadi banjir besar yang
melanda sebagain besar wilayah Mekkah. Banjir tersebut telah menyebabkan
sebagian Ka’bah menjadi rusak. Renovasi pun menjadi solusi yang terelakkan.
Rasulullah sendiri menjadi salah satu peserta pembangunan Ka’bahpasca banjir
yang melanda sebagian kota Mekkah.
Ketika pembangunan Ka’bah selesai, terjadi permasalahan yang
mengakibatkan perselisihan antarsuku dan kabilah di sekitar Mekkah: siapa yang
paling berhak menaruh hajar Aswad. Beberapa pendapat mengerucut dengan
menjadikan Rasulullah yang dirasa berhak untuk mengangkat hajar Aswad dan
mengembalikan ke tempatnya.
Namun dengan rendah hati, Rasulullah tidak melaksanakannya
sendirian. Beliau menggunakan sehelai kain yang diangkat secara bersama-sama
dari masing-masing perwakilan (baca: pembesar) kabilah. Perbuatan terpuji
Rasulullah ini kemudian dipuji dan dianggap mampu menetralisir ketegangan
antara kabilah-kabilah setempat.
C. Zaman Khulafaurrasyidin
Kemudian di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab
(634-644), Masjidil Haram dipugar untuk pertama kalinya.
Saat itu, Khalifah kedua setelah Abu Bakr as-Siddiq tersebut
memerintahkan pembongkaran beberapa rumah yang mengelilingi Ka’bahuntuk
mengakomodasi meningkatnya jumlah penziarah dan membangun sebuah tembok
setinggi 1,5 meter.
Pada zaman Usman bin ‘Affan (644-656), ruang doa diperbesar dan
ditutupi dengan atap pada kolom kayu dan lengkungan.
D. Zaman Umayyah dan Abbasiyah
Renovasi terbesar dilaksanakan pada tahun 692. Saat itu,
Khalifah Abdul Malik bin Marwan menaklukkan Mekkah dengan bantuan Ibnu Zubair.
Di tangan Ibnu Zubair, dinding luar masjid dipertinggi, langit-langitnya
ditutupi dengan kayu jati, dan pusat kolom dicat dengan emas.
Selanjutnya, pada masa al-Walid (705-715), anak dari Khalifah
Abdul Malik bin Marwan, kontribusi dalam renovasi serta perbaikan Masjidil
Haram juga tidak bisa diremehkan. Kolom kayu Masjidil Haram diganti dengan
bahan marmer serta mengubah lengkungan berbahan kayu jati dengan lengkungan
dekorasi motif mosaik.
Proses modernisasi ini terus berjalan hingga pada zaman Khalifah
Abbasiyah, Abu Ja’far Al-Mansur (754-775). Di masanya, Khalifah al-Masur
memperbesar ukuran Masjidil Haram menjadi dua kali lipat untuk ukuran sayap
utara dan barat, ruang doa, serta mendirikan menara Bab al-Umrah di sudut barat
laut.
Dengan semakin banyaknya jamaah yang datang untuk melaksanakan
ibadah haji serta ziarah ke Kakbah, pada zaman Khalifah al-Mahdi (775-785),
Masjidil Haram kembali diperluas. Rumah-rumah di sekitar Masjidil Haram dihancurkan.
Pagar masjid baru berpusat di Ka’bah, berukuran 196 X 142 meter.
Selain itu, al-Mahdi juga membangun tiga menara yang dimahkotai
crenellations (semacam pagar berundak yang biasa terlihat pada benteng-benteng
peninggalan sejarah) dan ditempatkan di atas Bab as-Salam, Bab Ali, dan Bab
al-Wad
E. Dinasti Mamluk
Kejadian yang tidak diduga terjadi pada tahun 1399. Pada tahun
tersebut, bagian utara Masjidil Haram terbakar.
Kebakaran tersebut mengakibatkan lebih dari seratus kolom marmer
dan plafond dari Masjidil Haram rusak. Selain itu, banjir kembali melanda
Mekkah, yang mengakibatkan bagian-bagian tertentu terkena
dampaknya. Pada periode ini, Sultan Nasir bin Fara Barquq
(1399-1405) melakukan renovasi pada Masjidil Haram dengan mengganti kolom
marmer yang rusak dengan kolom batu yang digali dari pegunungan dekat kawasan
Hijaz dan atap ditambal dengan kayu lokal dari pegunungan Thaif.
F.
Era Turki Utsmani
Tidak kalah dengan pendahulunya, Daulah Turki Utsmani juga
memiliki kontribusi dalam pembangunan
Masjidil Haram. Di antaranya yang dilakukan oleh Sultan Selim II
(1566-1574) pada tahun 1571. Pada masa pemerintahannya, Sultan Selim II
memerintahkan arsitek bernama Sinan untuk merenovasi masjid.
Dalam prosesnya, Sinan menggantikan atap datar dari ruang doa
dengan kubah dihiasi dengan kaligrafi bersepuh emas di dalam. Kolom baru dibawa
dari pegunungan Syam, kemudian ditempatkan di antara kolom tua untuk mendukung
atap baru.
G. Pada Masa Sultan Murad IV
(1623-1640), hujan yang turun mengakibatkan kolom serta
kaligrafi bersepuh emas menjadi rusak. Renovasi yang dilakukannya yaitu dengan
arcade batu baru yang didukung pada kolom tipis, dengan medali berbentuk
prasasti antara lengkungan. Ubin lantai di sekeliling Ka’bah diganti dengan
ubin marmer berwarna biru dan membangun 7 menara yang mengelilingi Kakbah.
H. Raja Abdul Aziz
Setelah Sultan Selim merenovasi Masjidil Haram secara modern
tahun 1570. Maka arsitektur inilah yang kemudian dipertahankan oleh kerajaan
Arab Saudi hingga saat ini. Pada penyatuan Arab Saudi tahun 1932, negara ini
didaulat menjadi Pelindung Tempat Suci. Raja Abdul Aziz adalah raja pertama
yang menyandang gelar Penjaga Dua Masjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi.
Pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz, Masjidil Haram semakin
banyak didatangi oleh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia. Untuk menampung
para jamaah, Masjidil Haram pun diperluas hingga dapat menampung kapasitas
48.000 jamaah.
I.
Raja Fahd
Pada masa pemerintahan Raja Fahd tahun 1982, kapasitas Masjidil
Haram diperluas hingga memuat 1 juta jamaah. Renovasi ketiga selesai pada tahun
2005 dengan tambahan beberapa menara. Pada renovasi ketiga ini, sebanyak 500
tiang marmer didirikan, 18 gerbang tambahan juga dibuat. Selain itu, berbagai
perangkat modern, seperti pendingin udara, eskalator, dan sistem drainase juga
ditambahkan.
J.
Raja Abdullah bin Abdul-Aziz
Tahun demi tahun, jamaah haji semakin membludak. Pada masa
kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdul-Aziz, renovasi keempat dilakukan hingga
tahun 2020. Rencananya, Masjidil Haram akan diperluas hingga 35 persen, dengan
kapasitas luar masjid mampu menampung 800 ribu hingga 1.2 juta jamaah.
Mega proyek ini rencananya akan mengubah kawasan Masjidil Haram
dari 356.000 meter persegi menjadi 812.000 meter persegi. Sehingga daya tampung
masjid ini menjadi lebih banyak. Proyek perluasan ini juga mencakup pembangunan
toilet-toilet baru dan jalur jalan untuk troli yang benar-benar terpisah dari
jalur para pejalan kaki.
Perluasan ke arah Marwah (bekas Pasar Seng) ini termasuk
terowongan pejalan kaki yang dilengkapi dengan eskalator dan semua fasilitas
yang dibutuhkan untuk keamanan dan kenyamanan jamaah.
Pemerintah Arab Saudi juga membangun tempat parkir, dan
memperluas lokasi sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah menjadi tiga tingkat.
Pembangunan intensif juga terjadi di Mina, Muzdalifah, dan Arafah, yang menjadi
rangkaian tempat pelaksanaan ibadah haji. Tempat pelemparan jumrah ditata ulang
demi
keamanan jamaah. Jaringan transportasi subway juga akan dibangun
mulai seputar Masjidil Haram hingga Arafah. Bagi jamaah yang ingin berbelanja,
toko perbelanjaan akan ditata rapi sehingga memudahkan jamaah yang ingin pulang
ke negaranya dengan membawa oleh-oleh dari Arab.
Para jamaah juga akan disuguhi gedung pencakar langit baru
sebagai pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel-hotel baru. Tentu, pembangunan
Ini akan menggusur seluruh bangunan yang ada di sekitar Masjidil Haram.
___
sumber: majalahgontor.net
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload