[SYUBHAT] Ratusan Ribu Muslim Arab Mengungsi ke Eropa tak Peduli Pemimpin Kafir?
3/29/2016
Jika kita melihat gambar tersebut sepintas, tentu sedikit banyak akan membenarkan statement tersebut. Terlebih jika gambar tersebut dibumbuhi dengan kata-kata manis dan logis. Maka, tak sedikit sahabat kita pun ada yang menyebarkan bahkan menerima statement tersebut. Pemolesan kata-kata manis pada gambar di atas banyak dilakukan beberapa orang dan memang sepertinya disengaja untuk menyebarkan syubhat (kerancuan) di tengah-tengah masyarakat, seperti yang dilakukan oleh akun 'Ustad Abu Janda Al-Boliwudi'. Dalam menyebarkan syubhat ini, akun ini pun memolesnya dengan kata-kata manis nan provokatif sebagai berikut:
Padahal kalau para pengungsi Arab Muslim tinggal di Eropa.. artinya mereka bakal dipimpin oleh Presiden kafir, Gubernur kafir, Bupati kafir, Camat kafir, Lurah kafir, Ketua RT/RW kafir.. ada RT/RW gak sih di Eropa?
Jadi siapa kira-kira yang SALAH TAFSIR Al-Quran disini? ..Ratusan ribu pengungsi Arab Muslim yang ingin tinggal di Eropa? ATAU Timses siluman Cagub yang lagi jualan ayat demi menjatuhkan elektabilitas lawan & demi menang Pilkada?
#RenunganRinganAwalPekan
MENGAPA ITU SYUBHAT?
Statement di atas itu berbahaya dan salah satu bentuk racun yang mematikan jika kita membenarkannya. Untuk mengetahui lebih jauh, berikut ulasan singkatnya.
Perlu diketahui dan digarisbawahi, bahwa penduduk Timur Tengah yang di dalam gambar diperlihatkan sedang mengungsi itu adalah dalam keadaan terpaksa. Jika mereka diminta untuk memilih, mungkin akan lebih senang hidup di negerinya sendiri. Namun karena dalam keadaan terpaksa dan terjepit itulah, mereka pun mengungsi. Jangankan mengungsi, mereka dalam mendapatkan makanan atau hidup saja susah. Maka tak ayal jika kita mendengar mereka mengkonsumsi kucing atau bangkai. Bahkan mengonsumsi hewan kucing ini pun difatwakan oleh ulama disana akan kebolehannya.
Mengapa demikian? Karena mereka melakukan itu dalam keadaan terpaksa. Tidak ada makanan atau sesuatu yang bisa mengisi perut mereka.
Setelah sahabat mengetahui keadaan para pengungsi tersebut, apakah sahabat ingin memposisikan keadaan seperti mereka? Apakah sahabat ingin menyamakan negeri Indonesia nan damai ini dengan keadaan mereka yang sedang kritis?
Mereka meminta perlindungan ke negeri-negeri tetangga, seperti Turki, Yordania, bahkan Eropa karena negaranya masih dilanda krisis dan peperangan. Lalu apakah dengan itu, sahabat ingin membenarkan gambar di atas dengan membolehkan memilih pemimpin kafir di tengah-tengah mayoritas muslim? Lalu dimana asas proporsionalnya?
Penyamaan tersebut tentu tidak logis dan sangat tidak logis. Logika syubhat di atas itu mirip ingin membenarkan kehalalan sebuah bangkai untuk semua orang setelah 'melihat' dibolehkannya orang yang dalam keadaan darurat mengonsumsinya. Intinya: DALIL KEADAAN TERPAKSA TIDAK BISA DIPAKAI UNTUK KEADAAN NORMAL.
Mereka Mengungsi itu Terpaksa
Perlu diketahui dan digarisbawahi, bahwa penduduk Timur Tengah yang di dalam gambar diperlihatkan sedang mengungsi itu adalah dalam keadaan terpaksa. Jika mereka diminta untuk memilih, mungkin akan lebih senang hidup di negerinya sendiri. Namun karena dalam keadaan terpaksa dan terjepit itulah, mereka pun mengungsi. Jangankan mengungsi, mereka dalam mendapatkan makanan atau hidup saja susah. Maka tak ayal jika kita mendengar mereka mengkonsumsi kucing atau bangkai. Bahkan mengonsumsi hewan kucing ini pun difatwakan oleh ulama disana akan kebolehannya.
Mengapa demikian? Karena mereka melakukan itu dalam keadaan terpaksa. Tidak ada makanan atau sesuatu yang bisa mengisi perut mereka.
Ingin Menyamakan Keadaan Mereka dengan Kita?
Setelah sahabat mengetahui keadaan para pengungsi tersebut, apakah sahabat ingin memposisikan keadaan seperti mereka? Apakah sahabat ingin menyamakan negeri Indonesia nan damai ini dengan keadaan mereka yang sedang kritis?
Mereka meminta perlindungan ke negeri-negeri tetangga, seperti Turki, Yordania, bahkan Eropa karena negaranya masih dilanda krisis dan peperangan. Lalu apakah dengan itu, sahabat ingin membenarkan gambar di atas dengan membolehkan memilih pemimpin kafir di tengah-tengah mayoritas muslim? Lalu dimana asas proporsionalnya?
Penyamaan tersebut tentu tidak logis dan sangat tidak logis. Logika syubhat di atas itu mirip ingin membenarkan kehalalan sebuah bangkai untuk semua orang setelah 'melihat' dibolehkannya orang yang dalam keadaan darurat mengonsumsinya. Intinya: DALIL KEADAAN TERPAKSA TIDAK BISA DIPAKAI UNTUK KEADAAN NORMAL.
Yuk daripada menyebarkan syubhat seperti di atas, mending kita sama-sama mendoakan agar semoga saudara-saudara kita nan jauh disana segera diberikan oleh Allah pemimpin yang adil dan mensejahterakan mereka. Demikian pula, kita yang disini semoga diberikan pemimpin yang beriman, adil dan mensejahterakan. Amin. Wallahu a'lam
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload