Apa Maksud Tahlilan dari Ajakan Amin Rais
10/15/2015
Akhir-akhir
ini media sosial seakan ramai kembali tentang permasalahan tahlilan, setelah
beberapa media menerbitkan ajakan mantan ketua umum Muhammadiyah Prof. KH. Amin
Rais untuk melakukan tahlilan. Padahal seharusnya hal itu tidaklah perlu menjadikan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam pudar, walau berbeda pandangan. (Lihat Fatwa Tarjih Muhammadiyah tentang Tahlilan)
Untuk
mengetahui maksud dari pesan di atas, kita bisa merujuk kembali kepada kabar
yang lebih valid. Setelah ditelusuri, setidaknya ada dua media yang juga
menggambarkan pesan dari mantan ketua umum Muhammadiyah. Dua media ini pula
yang dibagikan di media sosial. Dua media itu adalah republika.co.id dan
muhammadiyah.co.id.
Di
dalam halaman republika edisi 4/7/2010, Penasehat PP Muhammadiyah Prof HM.
Amien Rais mengatakan bahwa saat ini umat manusia menghadapi lima krisis yaitu
krisis kependudukan, krisis pangan, krisis energi, krisis ekologi/lingkungan.
Untuk mengatasi hal itu Amien mengajak kaum Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk meningkatkan
tahlilan bersama-sama.
“Kalau tidak mau tahlilan keluar dari Muhammadiyah dan Aisyiah,” ungkap beliau saat menyampaikan pengajian dalam Tabligh Akbar Muktamar Aisyiyah ke-46 dengan tema Nir Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Salah Satu Kunci Peradaban Bangsa yang diselenggarakan di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Sabtu (3/7).
Adapun
dalam halaman website resmi Muhammadiyah, Amien Rais juga mengajak warga
organisasi Muhammadiyah untuk meningkatkan tahlilan saat menyampaikan pidatonya
pada Milad Muhammadiyah ke-104. ‘’Saya sudah sejak lama suka tahlilan,’’
katanya.
Apa Maksud dari Tahlilan Amin Rais
Setelah
ditelusuri dengan cermat, ternyata maksud dari tahlilan yang dianjurkan Amin Rais bukanlah acara
tradisi yang biasa dilakukan di daerah-daerah pedalaman. Namun lebih tertuju
pada PENGUATAN KEMBALI DAN REFLEKSI AKAN MAKNA LAA ILAAHA ILLALLAH.
Sebagaimana
dijelaskan dalam republika; menurut Amin Rais, ada dua macam tahlil yaitu
dengan lisan atau mengucapkan lailahaillallah dan dengan anggota badan dengan
mewujudkan menjadi amal sholeh yang konkret. Hal inilah yang membedakan
organisasi Muhamammadiyah dan Aisyiyah dengan organisasi lain bahwa islam itu
dua sisi dari satu mata uang yang sama yaitu iman dan amal sholeh.
Demikian
pula pada website resmi Muhammadiyah, Amien Rais menyebutkan ada level tahlilan
yang harus dilakukan, yaitu tahlilan lewat hati, tahlilan dengan lisan, dan tahlilan
dengan raga. “Kata nabi, bumi yang kaya raya dan luas ini, hanya selembar sayap
nyamuk bila dibandingkan dengan La ilaha illalah. Karenanya, teruslah melakukan
tahlilan dengan hati,’’ katanya.
Adapun
tahlilan dengan lisan, menurut Amien Rais, adalah zikir yang dilakukan lewat
ucapan. Untuk tahlilan dengan lisan ini, dia mengaku melakukannya pada setiap
olah raga lari pagi. “Pada setiap langkah saat saat jogging, saya berzikir.
Kalau kita lari 10 km, sudah berapa ribu kali kita berdzikir,’’ katanya. Sedangkan
tahlilan dengan raga, maksudnya memperbanyak gerakan amal shaleh.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload