Apa Maksud Tahlilan dari Ajakan Amin Rais

Akhir-akhir ini media sosial seakan ramai kembali tentang permasalahan tahlilan, setelah beberapa media menerbitkan ajakan mantan ketua umum Muhammadiyah Prof. KH. Amin Rais untuk melakukan tahlilan. Padahal seharusnya hal itu tidaklah perlu menjadikan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam pudar, walau berbeda pandangan. (Lihat Fatwa Tarjih Muhammadiyah tentang Tahlilan)

Untuk mengetahui maksud dari pesan di atas, kita bisa merujuk kembali kepada kabar yang lebih valid. Setelah ditelusuri, setidaknya ada dua media yang juga menggambarkan pesan dari mantan ketua umum Muhammadiyah. Dua media ini pula yang dibagikan di media sosial. Dua media itu adalah republika.co.id dan muhammadiyah.co.id.

Di dalam halaman republika edisi 4/7/2010, Penasehat PP Muhammadiyah Prof HM. Amien Rais mengatakan bahwa saat ini umat manusia menghadapi lima krisis yaitu krisis kependudukan, krisis pangan, krisis energi, krisis ekologi/lingkungan. Untuk mengatasi hal itu Amien mengajak kaum Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk meningkatkan tahlilan bersama-sama. 

“Kalau tidak mau tahlilan keluar dari Muhammadiyah dan Aisyiah,” ungkap beliau saat menyampaikan pengajian dalam Tabligh Akbar Muktamar Aisyiyah ke-46 dengan tema Nir Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Salah Satu Kunci Peradaban Bangsa yang diselenggarakan di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Sabtu (3/7).

Adapun dalam halaman website resmi Muhammadiyah, Amien Rais juga mengajak warga organisasi Muhammadiyah untuk meningkatkan tahlilan saat menyampaikan pidatonya pada Milad Muhammadiyah ke-104. ‘’Saya sudah sejak lama suka tahlilan,’’ katanya.


Apa Maksud dari Tahlilan Amin Rais


Setelah ditelusuri dengan cermat, ternyata maksud dari tahlilan yang dianjurkan Amin Rais bukanlah acara tradisi yang biasa dilakukan di daerah-daerah pedalaman. Namun lebih tertuju pada PENGUATAN KEMBALI DAN REFLEKSI AKAN MAKNA LAA ILAAHA ILLALLAH.

Sebagaimana dijelaskan dalam republika; menurut Amin Rais, ada dua macam tahlil yaitu dengan lisan atau mengucapkan lailahaillallah dan dengan anggota badan dengan mewujudkan menjadi amal sholeh yang konkret. Hal inilah yang membedakan organisasi Muhamammadiyah dan Aisyiyah dengan organisasi lain bahwa islam itu dua sisi dari satu mata uang yang sama yaitu iman dan amal sholeh.

Demikian pula pada website resmi Muhammadiyah, Amien Rais menyebutkan ada level tahlilan yang harus dilakukan, yaitu tahlilan lewat hati, tahlilan dengan lisan, dan tahlilan dengan raga. “Kata nabi, bumi yang kaya raya dan luas ini, hanya selembar sayap nyamuk bila dibandingkan dengan La ilaha illalah. Karenanya, teruslah melakukan tahlilan dengan hati,’’ katanya. 

Adapun tahlilan dengan lisan, menurut Amien Rais, adalah zikir yang dilakukan lewat ucapan. Untuk tahlilan dengan lisan ini, dia mengaku melakukannya pada setiap olah raga lari pagi. “Pada setiap langkah saat saat jogging, saya berzikir. Kalau kita lari 10 km, sudah berapa ribu kali kita berdzikir,’’ katanya. Sedangkan tahlilan dengan raga, maksudnya memperbanyak gerakan amal shaleh.
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel