Mengenal Akidah Islam
5/07/2015
A.
Mengenal Akidah
Islam
Menurut
bahasa kata akidah berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘aqada,
ya’qidu, ‘ukdatan, wa’aqiydatan, yang bisa diartikan dengan ikatan atau
perjanjian. Menurut istilah, akidah adalah suatu pokok atau dasar
keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang memercayainya. Berdasarkan
pengertian di atas, maka yang dimaksud akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan
yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim, baik berdasarkan dalil
naqli maupun aqli.
Apa pentingnya akidah bagi kehidupanmu sehari-hari?
Jika
diibaratkan dengan bangunan, kedudukan akidah itu seperti pondasi daripada
bangunan tersebut. Jika bangunan memiliki pondasi yang kuat, maka bangunan itu
pun akan tahan dengan berbagai bentuk goncangan dan lainnya. Sebaliknya, jika
pondasinya lemah, maka bangunan tersebut akan mudah rusak.
Demikian
juga, seseorang jika akidahnya lemah, maka dipastikan orang tersebut tidak
memiliki keteguhan hati bahkan akan diombang-ambingkan oleh keadaan. Sebaliknya,
jika seseorang memiliki akidah yang kuat, maka dia akan memiliki keteguhan yang
kokoh dan memiliki prinsip yang jelas.
Oleh
karena itu, pengetahuanmu terhadap akidah Islam sangat perlu dan harus dimiliki
oleh tiap muslim. Selanjutnya, pemahaman tersebut diinternalkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga akan membuahkan amal saleh yang berkualitas.
Apakah anak yang mendapatkan nilai bagus pada pelajaran akidah akhlak berarti telah memiliki akidah yang lurus?
B.
Dasar-Dasar Akidah
Islam
Sebenarnya dasar-dasar akidah Islam tidak lain adalah dasar
dari ajaran Islam itu sendiri, yaitu : al-Qur’an dan al-Hadits (sunnah rasul).
Akidah Islam disusun atas dasar dalil-dalil dari dua petunjuk itu. Di dalam
Al-Qur’an banyak disebut pokok-pokok akidah, seperti nama-nama dan sifat-sifat
Allah, tentang malaikat, kitab-kitabNya, hari kiamat, surga, neraka, dan
lain-lain.
Adapun dalil yang mendasari pokok-pokok atau kandungan akidah
Islam adalah sebagai berikut:
1. Al-Qur’an
Disebutkan dalam surah al-Baqarah
ayat 285 bahwa Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka
berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali."
2. Hadis
Rasulullah saw. telah bersabda, “Hendaklah
engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para
rasul-Nya, hari akhir dan hendaklah engkau beriman akan qadar –ketentuan baik
dan buruk.” (H.R. Muslim)
Demikian juga sabda Rasulullah saw.
yang menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar akidah Islam, pegangan dan
pedoman bagi kaum muslimin. Selama kaum muslimin masih berpegang kepada pedoman
tersebut, maka dijamin selamat dari kesesatan. Rasulullah saw. bersabda, “Telah
kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang teguh kepada
keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamanya, yakni kitabullah dan sunnah
rasulullah.” (H.R. Muslim)
Sebutkan hal-hal yang termasuk dalam perkara akidah!
C.
Tujuan Akidah Islam
Akidah
Islam harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini pokok-pokok kandungan akidah Islam tersebut. Adapun tujuan akidah
Islam itu sendiri adalah :
1. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.
Manusia adalah makhluk yang
berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia cenderung mengakui adanya Tuhan. Dengan
naluri berketuhanan, manusia berusaha mencari Tuhannya. Kemammpuan akal dan
ilmu yang berbeda memungkinkan manusia akan keliru mengenal Tuhan. Dengan
akidah Islam, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan
Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar. Allah swt. berfirman
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi." O (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Q.S. al-A’raf : 172-173).
Jika sejak dalam kandungan, seorang bayi telah mengakui adanya Tuhan (Allah), mengapa pada kenyataannya ada orang yang kafir terhadap Allah?
2. Meluruskan Akidah-Akidah yang teleh diselewengkan
Allah swt. telah mengutus para nabi
dan para rasul sebelum Rasulullah saw. dengan membawa akidah yang khalis
(murni/selamat). Namun demikian, ajaran para nabi dan rasul tersebut telah
banyak diselewengkan oleh para pengikutnya. Akibatnya tidak diketahui antara
ajaran yang benar dan ajaran yang telah disewengkan tersebut. Oleh karena itu,
kedatangan Islam itu untuk meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan
tersebut.
Apakah sama ajakan nabi dan rasul terdahulu dengan ajakan nabi Muhammad saw.?
3. Memelihara manusia dari kemusyrikan
Untuk mencegah manusia dari
kemusyrikan perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Kemungkinan manusia terperosok ke dalam kemusyrikan selalu terbuka,
baik syirik Jaly (terang-terangan), maupun syirik khafy (tersembunyi)
di dalam hati. Dengan mempelajari akidah Islam, manusia akan terpelihara dari
perbuatan syirik.
Berilah contoh syirik jaly dan syirik khafy itu!
4. Menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang
menyesatkan.
Manusia akan diberi kelebihan Allah
dari makhluk lain berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau paham yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu
sendiri. Oleh karena itu akal perlu dibimbing oleh akidah Islam agar manusia
itu bebas atau terhindar dari kehidupan sesat.
Berilah contoh pikiran yang menyesatkan dalam kehidupan sehari-hari!
__
ket. gambar diambil dari ahmadsatori.blogspot.com
Jika kesulitan untuk mendownload, silahkan baca petunjuk disini: Cara Mendownload